Menantang Perubahan Iklim dan Mencari Solusinya bagi Asia Tenggara
Minggu, 03 Maret 2013
0
komentar
debu batubara setiap saat?
Bagaimana kamu akan bertahan jika kamu kehilangan orang-orang yang kamu sayangi karena bencana topan akibat perubahan iklim semakin sering terjadi?
Menjadi saksi mata dan melihat apa yang terjadi langsung di garis
depan bukanlah persoalan mudah, apalagi jika yang kamu saksikan adalah
rentetan bencana dan kerusakan akibat ketergantungan yang begitu tinggi
terhadap batubara, batu hitam bahan bakar paling kotor di planet ini.
Berbagai dampak dari kecanduan batubara mengancam bukan hanya bagi satwa
dan pepohonan di tanahnya namun juga menjadi ancaman kehancuran bagi
masyarakat adat dan penduduk lokal yang bermukim disekitar pertambangan
dan PLTU Batubara, bencana yang datang perlahan, pasti, dan tidak bisa
dipulihkan. Karena itulah menjadi tanggung jawab kami dan juga kita
semua, untuk menyuarakan permasalahan yang tidak hanya mengancam
kehidupan lokal, tapi akan berdampak pada semua manusia yang bernaung di
bawah langit Bumi ini.
Melalui sebuah pameran foto di Galeri Antara, Jakarta, yang dibuka
secara resmi pada Selasa malam, 29 Januari kemarin, Greenpeace mencoba
menggaungkan pesan penting tentang perubahan iklim. Mengambil tajuk : Perubahan Iklim: Tantangan dan Solusinya Bagi Asia Tenggara,
acara ini memamerkan hasil tangkapan mata dari tiga fotografer ternama
kelas dunia dari Asia Tenggara, yaitu Kemal Jufri (Indonesia), Athit
Perawongmetha (Thailand) dan Veejay Villafranca (Filipina).
Longgena Ginting, Pimpinan Greenpeace Indonesia dalam sambutannya
mengingatkan kepada sekitar 150 orang pengunjung yang hadir, akan bahaya
dari kecanduan Indonesia terhadap batubara. Bencana banjir, cuaca yang
tidak menentu, dan kekeringan adalah harga mahal yang harus kita bayar
jika kita tidak segera memulai perubahan dan menatap kepada solusi
energi bersih terbarukan. Sudah waktunya kita semua memikirkan secara
serius penggunaan energi terbarukan. Rangkaian foto yang dipamerkan
menampilkan berbagai kisah dari lokasi penambangan dan pembakaran
batubara di berbagai daerah di tanah air. Ini adalah contoh nyata dari
bencana iklim akibat penggunaan batubara. Namun juga ada solusi nyata
yang berhasil dibingkai dalam pameran ini, solusi nyata pemanfaatan
energi terbarukan yang lebih bersih, dan aman bagi masa depan kita, dan
solusi inilah yang perlu kita dorong bersama.
Kami mengundang kamu semua untuk hadir dalam pameran foto ini dan
menjadi saksi bagi ancaman yang ditimbulkan bahan bakar fossil dan batu
bara.
Jadilah suara bagi bumi dan bagi jutaan masyakat Indonesia yang
menjadi korban dari kehancuran yang disebabkan pertambangan dan PLTU
batubaraPesan penting yang dituturkan melalui foto-foto yang dipamerkan akan membawa kita mengerti akan sebuah fakta, dan pilihan ada di tangan kita: terus kecanduan atau melawan batubara.
Kita bisa berdiri bersama dan menyampaikan pesan yang sama, cukup untuk batubara.
Sumber : www.greenpeace.com
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Menantang Perubahan Iklim dan Mencari Solusinya bagi Asia Tenggara
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://yulmans.blogspot.com/2013/03/menantang-perubahan-iklim-dan-mencari.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar